Webinar Personal Branding Akademik Bersama Ketua Prodi Magister Ekonomi Syariah UIN SUNA

Lhokseumawe, Penerbit Nulis Hemat Indonesia kembali menyelenggarakan kegiatan edukatif dalam bentuk Webinar Zoom bertema “Membangun Personal Branding Akademik Lewat Tulisan dan Publikasi”, yang sukses digelar pada Jumat, 18 Juli 2025, pukul 14.00 WIB hingga selesai.

Webinar ini menghadirkan narasumber utama Dr. Harjoni, S.Sos.I., M.Si., CPM., yang saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Ekonomi Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah. Acara ini diselenggarakan secara daring dan terbuka untuk umum, serta berhasil menarik minat puluhan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari dosen, mahasiswa pascasarjana, praktisi, hingga masyarakat umum yang memiliki minat pada pengembangan akademik dan dunia literasi digital.

Webinar ini merupakan bagian dari program rutin yang diinisiasi oleh Penerbit Nulis Hemat Indonesia, sebuah penerbit nasional yang berkomitmen mendorong budaya menulis dan publikasi di kalangan akademisi Indonesia. Program ini menghadirkan para pemateri yang memiliki kompetensi dan talenta di bidangnya masing-masing, dengan harapan mampu memotivasi dan menginspirasi para peserta untuk terus meningkatkan kapasitas akademik dan literasi mereka.

Dalam sambutannya, perwakilan dari Penerbit Nulis Hemat Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan ini telah menjadi agenda rutin, dan menjadi bagian dari visi besar penerbit dalam mendorong “Gerakan Menulis Nasional”. “Kami ingin menciptakan ruang berbagi yang dinamis, menyenangkan, dan inspiratif—agar menulis tidak lagi menjadi beban, tapi menjadi kebutuhan dan budaya di kalangan akademisi dan mahasiswa,” ujarnya.

Sebagai narasumber utama, Dr. Harjoni memulai paparannya dengan menjelaskan pentingnya personal branding akademik sebagai bagian dari perjalanan karier akademisi. Di era digital seperti sekarang, menurutnya, identitas ilmiah seseorang tidak lagi hanya dibangun melalui jabatan struktural atau gelar akademik, melainkan lebih kuat ditopang oleh jejak karya tulis dan publikasi yang konsisten dan berkualitas.

"Personal branding akademik adalah persepsi yang dibentuk publik terhadap diri kita sebagai akademisi. Dan persepsi itu lahir dari apa yang kita tulis, apa yang kita publikasikan, dan kontribusi apa yang kita berikan untuk masyarakat akademik dan umum,” ujar Harjoni lugas.

Beliau menekankan bahwa dengan menulis secara rutin, baik dalam bentuk artikel ilmiah, buku, maupun opini populer di media massa, seorang akademisi dapat membangun citra diri yang kuat dan kredibel di mata publik. Bahkan, dalam banyak kasus, tulisan mampu menjangkau lebih jauh daripada jabatan atau presentasi lisan.

Dalam pemaparannya, Dr. Harjoni membagi proses membangun personal branding akademik ke dalam beberapa langkah konkret, dimulai dari: Mengenali bidang keahlian inti (core expertise); Membuat karya tulis yang mencerminkan kompetensi tersebut; Mendiseminasikan karya melalui platform digital seperti Google Scholar, SINTA, ResearchGate, dan media sosial akademik; Berjejaring secara aktif dengan akademisi lain melalui kolaborasi penelitian dan publikasi bersama; Menjaga konsistensi identitas akademik dalam setiap platform dan publikasi.

Lebih dari itu, beliau juga menguraikan dimensi teoretis dari personal branding akademik, dengan merujuk pada pemikiran Tom Peters (1997) yang menyatakan bahwa “every individual is a brand”, serta teori identitas sosial dari Tajfel & Turner (1979), yang menjelaskan bagaimana seseorang membentuk identitas melalui peran sosial dan interaksi simbolik, termasuk melalui karya tulis.

Respons Antusias dan Interaktif Peserta

Sesi tanya jawab berlangsung sangat interaktif. Banyak peserta yang antusias menggali lebih dalam strategi teknis dan pengalaman pribadi Dr. Harjoni dalam menembus jurnal bereputasi internasional dan dalam proses menerbitkan buku ajar. Salah satu peserta, mahasiswa program Doktor dari Sumatera Utara, menanyakan, “Bagaimana cara membagi waktu antara mengajar, membimbing mahasiswa, dan menulis secara rutin?” Dr. Harjoni menjawab dengan reflektif, “Menulis itu seperti berolahraga. Kalau tidak dibiasakan, tubuh kita akan malas. Tapi kalau dibiasakan—walau hanya 1 paragraf per hari—lama-lama kita bisa menulis dengan lancar dan produktif.”

Pertanyaan lain datang dari mahasiswa pascasarjana yang bertanya tentang strategi memilih topik tulisan agar sesuai dengan arah branding akademik pribadi. Dr. Harjoni menekankan pentingnya fokus tematik dan konsistensi narasi. “Pilih satu atau dua niche. Jangan menulis semua topik, karena nanti jejak akademik Anda akan kabur di mata publik,” jelasnya.

Materi webinar ini dinilai sangat relevan dengan kebutuhan akademisi dan mahasiswa di era digital. Di tengah tuntutan publikasi ilmiah yang semakin tinggi dan kompetisi global antar akademisi, membangun personal branding akademik menjadi kebutuhan strategis. "Tulisan dan publikasi adalah jejak yang akan tetap hidup meskipun kita tidak sedang hadir secara fisik. Dalam era digital, ini adalah cara untuk menjangkau dunia,” pungkas Dr. Harjoni.

Webinar ditutup dengan ajakan dari narasumber kepada seluruh peserta untuk tidak takut memulai menulis, meskipun dari hal kecil. Ia mengajak agar setiap akademisi dan mahasiswa membangun budaya menulis sebagai bentuk kontribusi keilmuan dan tanggung jawab sosial. Penerbit Nulis Hemat Indonesia juga menyampaikan bahwa webinar ini akan terus berlanjut dengan menghadirkan tokoh-tokoh akademik inspiratif lainnya, dan mendorong peserta untuk aktif menerbitkan karya bersama penerbit tersebut. Dengan terlaksananya webinar ini, maka terbukti bahwa kolaborasi antara dunia penerbitan, perguruan tinggi, dan komunitas akademik mampu menciptakan ruang reflektif dan progresif yang mendorong transformasi budaya akademik di Indonesia.

Share this Post